Jakarta, Intra62.com – Prof.Dr.KH Said Aqil Siroj Ketua Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation (INF), menerima kunjungan Silaturahmi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Menurut Kiai Said, kedatangan Hasto guna membahas terkait persoalan bangsa, demokrasi dan isu kekinian.
“Mari kita tunjukkan bangsa ini, bangsa yang dewasa matang dalam berdemokrasi,” kata Kiai Said di Kantor INF, Jl Kudus, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023).
Baca Juga: Tanggapan Said Aqil Terkait Kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20
Mantan Ketua Umum PBNU ini juga mengatakan, cara agar masyarakat bergembira dalam menyambut pesta demokrasi 2024. Dia mengamini perbedaan adalah sebuah kewajaran yang tidak boleh membuat perpecahan.
“Masing-masing mampu mengendalikan emosinya. Berbeda pendapat itu hal yang wajar, semuanya bisa diselesaikan dengan penuh persaudaraan yang jauh dari perpecahan dan kegaduhan,” ujarnya.
Prof.Dr.KH Said mencontohkan, sebuah kasus di timur tengah soal politik yang dijadikan perpecahan yang berlarut-larut sampai puluhan tahun. Suriah, Yaman, Libia yang dulu negara subur dan makmur kini menjadi kacau balau. Dia tidak ingin, Indonesia bernasib serupa.
“Jangan sampai kita mengalami seperti ini. Mari kita perkuat rasa cinta kita kepada negara ini. Ayo kita tingkatkan semarak ukhuwah wathoniyah. Semua yang warga negara Indonesia itu saudara kita. Baik yg muslim maupun yang Kristen, Buddha, Hindu bahkan aliran kepercayaan. Dan ragam suku yang ada itu semuanya saudara kita,” jelas Kiai Said.
Kiai Said juga menerangkan, sesama anak bangsa harus saling merangkul jangan saling bermusuhan, terkait pilihan yang berbeda itu hak yang biasa.
“Kita satu bangsa, satu rumah hanya beda tempat. Dan kita dihubungkan dengan jendela masing-masing. Oleh karena itu jangan ada anggapan dia musuh saya, dia saingan saya. Anggapan seperti ini salah, karena kita semua bersaudara dan harus sama-sama membangun persatuan bangsa,” tutur dia.