Jakarta , Intra62.com . Peneliti BRIN Sebut penggunaan nuklir dapat meningkatkan kualitas pangan. Menurut Indah Kusmartini, peneliti Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), penggunaan nuklir melalui fasilitas iradiator Gamma Merah Putih di kawasan BRIN Serpong, Tangerang Selatan, dapat meningkatkan kualitas pangan Indonesia.
Melalui keterangan di Jakarta, Senin, dia menyatakan bahwa radiasi secara efektif dapat mengawetkan bahan pangan. Dan menekan kerugian pascapanen mencapai 60 persen. Serta membuka peluang ekspor dengan menunda pematangan buah.
Ia menyatakan bahwa radiasi sinar gamma memiliki kemampuan untuk mengubah materi genetik tanaman pangan . Sehingga menghasilkan sifat yang lebih baik untuk keanekaragaman hayati.
Sehingga memiliki produktivitas tinggi, tahan hama penyakit, daya adaptasi tinggi, dan kualitas dan rasa yang baik, katanya.
Ia juga mengatakan bahwa radiasi gamma dapat digunakan di Indonesia untuk memastikan kualitas komoditas umbi-umbian, pasteurisasi obat herbal . Untuk meningkatkan keamanan produk, sterilisasi bahan medis dan alat, dan perlakuan phytosanitari untuk meningkatkan daya saing produk buah di pasar internasional.
Dia kemudian menyatakan bahwa radiasi digunakan untuk menghalangi bakteri dan mikroba yang menyebabkan penurunan kualitas makanan dengan menghentikan pertunasan. Menunda pematangan, mengkontaminasi bakteri, dan memperpanjang masa simpan.
Baca juga : China tingkatkan dukungan Inovatif UKM percepat kemajuan teknologi
Menurutnya, radiasi juga dapat mengurangi populasi mikroba pada makanan, menghilangkan serangga pada produk biji-bijian, buah kering ,dan buah segar. Serta memastikan bahwa makanan daging, ikan, dan produk olahannya aman.
Selain itu, Indah percaya bahwa radiasi dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat karena dapat menghilangkan mikroba pada produk dan sterilisasi obat, kosmetik, dan alat kesehatan.
Menunggu Peran BRIN ?
Hal ini selaras dengan upaya Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sejak 1964. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi nuklir oleh BRIN di berbagai bidang untuk kesejahteraan masyarakat.
Indah Kusmartini mengatakan bahwa penggunaan reaktor nuklir di Indonesia menunjukkan komitmen teknologi nuklir untuk kesejahteraan. Ini termasuk Reaktor TRIGA 2000 di Bandung yang digunakan untuk penelitian dan produksi radioisotop. Reaktor Kartini di Yogyakarta yang digunakan untuk penelitian . Dan pelatihan operator reaktor, dan Reaktor Serba Guna GA Siwabessy di Serpong yang digunakan untuk riset, produksi isotop, dan pengujian material.
( redx )