Tangerang , Intra62.com . Orang tua korban dugaan pembunuhan tahun 2016 di Kabupaten Tangerang meminta keadilan. Kasus pembunuhan gadis berusia dua puluh tahun yang diidentifikasi sebagai ED dari Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga masih belum terungkap. Meskipun telah dilaporkan ke Mapolsek Teluknaga dengan nomor laporan TBL/163/K/II/2016/Sek.Tlga.
Ibu korban, Rohimi, merasa sedih dan aneh saat ditemui wartawan di rumahnya di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Sampai saat ini, polisi Polsek Teluknaga belum menangkap orang yang diduga membunuh putrinya.
Anak saya meninggal tahun 2016. Sampai hari ini, terduga pelakunya belum ditangkap dan tidak ada kejelasan apa pun.Di tengah kesedihannya, Rohimi berharap polisi menangkap terduga pembunuh yang membunuh putrinya beberapa tahun yang lalu. Selain itu, Rohimi ingin mengetahui alasan terduga di balik pembunuhan tegas putrinya, yang baru bekerja di minimarket satu tahun.
“Ya, terduga pelakunya harus ditangkap agar jelas maksudnya membunuh anak saya,” kesalnya.
Menurut Rohimi, tubuh putrinya ditemukan mati di daerah Kampung Wates, Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, pada pagi hari. Ada luka tusukan senjata tajam di ketiak tangan sebelah kanan.
Baca juga : Polres Sukoharjo dan Polda Jateng Ringkus 3 Pelaku Pembunuhan di Polokarto
Dia mengatakan, “Sebelum berangkat kerja pagi saya siapin makan, terus katanya anak saya harus buru-buru berangkat pagi.
Tetapi sekitar jam 8 pagi saya mendapat kabar anak saya meninggal, saya lihat ada bekas ditusuk di ketiak kanannya sampai daging payudaranya agak keluar dikit.”
Rohimi mengatakan bahwa barang-barang berharga milik putrinya tidak hilang saat dia meninggal, hanya tas kecilnya yang tidak ada.
Namun, ketika putrinya meninggal ketiga hari kemudian, dia kaget melihat seseorang mengantarkan tas kecil yang hilangnya.
Di Baju Korban ada darah
“Saat jasad anak saya ditemukan, motor, HP, dan barang berharganya masih ada, hanya tas kecil milik anak saya yang hilang.
Tapi begitu tiga hari kemudian anak saya meninggal, ada satu orang lelaki teman kerja anak saya datang mengantarkan tas milik anak saya yang hilang.”
Di lokasi yang sama, kakak korban, Ida Laila, mengatakan bahwa dia pertama kali mengetahui bahwa adiknya meninggal dunia dari keluarganya yang meneleponnya, yang kemudian mendapat tahu bahwa adiknya mengalami kecelakaan.
“Saya terus menerima telepon dari saudara saya bahwa adik saya mengalami kecelakaan, saya tidak sempat melihat jasad adik saya. Tapi saya melihat di baju yang dipakai adik saya dan foto adik saya di lokasi tidak ada darah,” katanya.
Selain itu, Ida juga masih menunggu kepastian pihak Polsek Teluknaga untuk segera menangkap terduga pelaku, yang telah menghabisi nyawa adiknya beberapa tahun yang lalu. Dirinya juga sampai saat ini masih bertanya-tanya mengapa adiknya tercintanya dibunuh.
“Kalau harapan saya sampai sekarang orang yang bunuh adik saya ditangkap, saya pengen tahu sebabnya kenapa adik saya bisa dihabisi nyawanya, terus siapa orang yang membunuhnya,” tanya Ida.
Sementara itu, saat ditemui wartawan, Kapolsek Teluknaga dan Kanit Reskrim belum bisa memberikan keterangan terkait kasus tersebut.
Selang beberapa jam, wartawan menghubungi Kanit Reskrim Polsek Teluknaga, IPTU Zainal Arifin belum bisa memberikan keterangan lebih detail.
Ketemu aja nanti bang, kalau telpon ga bisa ngasih komentar, ga bisa lewat telpon nanti saya cek dulu,” ucap IPTU Zainal via telpon WhatsApp.
( Redx )
“