Jakarta,Intra62.com. Muslimat NU Harlah ke 78 show of Force menjelang Pilpres 2024. Kegiatan menjelang pemilu 2024 identik dengan pamer kekuatan , salah satunya Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno ( 20/01/2024 ).
Dalam sambutanya Ketua umum Muslimat NU , Khofifah tampak percaya diri bahwa kegiatan Harlah tidak ada yang patut dicurigai . Dan dipertegas kembali tidak ada politisasi dalam acara penyelenggaraan Harlah 78 Warga NU .
Sementara pengamat spiritual Politik dari AWDI , Anis sampaikan Secara normatif memang sah – sah saja terkait dengan kegiatan pengerahan massa . Namun effect radiasi politik NU memberikan legalisasi positif bagi perkembangan Indonesia ke depan . Tentunya harapan masyarakat indonesia berpesan pada NU jangan sampai salah mengikuti arus . Dan tentunya hal ini akan dimainkan oleh oknum – oknum petinggi NU . Dimana secara tendensius berani melakukan tindakan spekulatif .
Baca juga : Jelang Pemilu, Golkar Hidupkan Kembali Presiden ke-2 Soeharto
Dalam sambutannya Presiden Jokowi berpesan jangan mau di adu domba , dibenturkan oleh kepentingan yang tidak bertanggung jawab .
Lebih jauh Presiden menegaskan untuk memperkuat silaturrahmi antar muslimat NU dengan kelompok lainnya demi keutuhan bangsa dan negara. Dan dalam pemilu 2024 diharapkan muslimat bisa ikut menjaga suasana kesejukan .
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan untuk tidak menjelekkan , tidak saling menghujat dan menghina dan sesama masyarakat. Walaupun dalam suasan pemilu pasti beda pendapat dan pilihan capresnya .
“Sebentar lagi pemilu, proses penting dan menentukan. Tapi kita tidak ingin gara-gara pemilu, beda pendapat, beda pilihan justru saling menghujat. Tidak boleh saling menghina dan menjelekkan,” kata Jokowi, Sabtu (20/1/2024).
Sesama tetangga harus saling menyapa , antar ibu – ibu pengajian tidak saling bicara, tidak. Sesama warga saling berkelahi tidak boleh. Tidak,” imbuhnya. ( red)