Klaten, INTRA62.COM – Banjir landa sejumlah desa di tiga kecamatan di Klaten terendam banjir luapan Sungai atau Kali Dengkeng. Tiga kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Bayat, Trucuk dan Cawas.
Selain merencam permukiman, banjir juga merendam jalan desa. Mulai pukul 08.00 WIB di beberapa lokasi air cukup tinggi. Di Desa Wiro, Kecamatan Bayat ratusan rumah dan sawah terendam setinggi sekitar 70-80 sentimeter.
Air juga meluap ke jalan raya Trucuk-Bayat di dua titik. SDN 1 Wiro terpaksa diliburkan karena air cukup tinggi di kompleks area sekolah.
Di Desa Kebon dan Paseban, Kecamatan Bayat kondisinya tidak jauh berbeda. Permukiman dan lahan di sekitar Sungai Dengkeng terendam meskipun tidak ada hujan deras.
Di Desa Beluk, Kecamatan Bayat SMK Rota terpaksa belajar daring karena sekolah tergenang. Di Kecamatan Trucuk ada tiga desa terendam air luapan.
Desa Planggu, Pundungsari dan Gaden, Kecamatan Trucuk air masuk ke perkampungan penduduk. Di sekitar balai Desa Planggu, air setinggi sekitar 40 cm masuk ke jalan kampung.
Di Desa Bawak, Kecamatan Cawas yang berbatasan dengan Desa Talang, Kecamatan Bayat luapan juga terjadi. Namun tidak separah di dua kecamatan, Bayat dan Trucuk.
Warga Desa Wiro, Kecamatan Bayat, Hartoro, air mulai masuk kampung pukul 03.00- 04.00 WIB. Tidak ada hujan deras sebelumnya.
“Hujan malamnya tidak deras tapi air masuk pukul 03.00 WIB. Air kiriman dari hulu,” kata Hartoro, Rabu (15/2/2023) siang.
Air Sungai Dengkeng, terang Hartoro meluap lewat tanggul yang tidak muat menampung air. Kejadian ini sudah kali kedua pada tahun ini.
“Ini sudah kedua. Tapi baru kali ini yang paling parah, meskipun disini tidak hujan tapi kalau atas hujan kita khawatir,” jelas Hartoro.
Penyebab Banjir Akibat Luapan Sungai
Camat Trucuk, Rabiman menyatakan Desa Planggu, Pundungsari dan Gaden terdampak luapan di permukiman, jalan dan Sawah. Namun tidak ada pengungsian.
“Tidak ada pengungsian, tapi warga di Desa Planggu menyiapkan nasi bungkus untuk warga. Di jalan air antara 30-40 sentimeter ini masih terjadi,” tutur Rabiman.
Menurut Camat bayaty, Joko Purwanto desa yang terdampak luapan ada di sepanjang alur Sungai Dengkeng. Tetapi tidak ada pengungsian atau pengalihan arus kendaraan.
“Terdampak di Desa Wiro, Paseban, Beluk, Krikilan, Jotangan, Kebon dan Talang dengan rata – rata ketinggian air diperkirakan selutut orang dewasa. Belum ada pengalihan arus karena umumnya di tepi sungai,” pungkas Joko. (red)
Baca juga: Banjir Bandang Dan Longsor di Ijen Bondowoso