Jakarta, Intra62.com – Analis sebut rencana kabinet zaken Prabowo sebagai gimik politik. Khafidlul Ulum, seorang analis komunikasi politik dan Direktur Eksekutif Era Politik (Erapol) Indonesia, menganggap rencana Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk membentuk kabinet zaken sebagai gimik politik.
Dalam sebuah pernyataan yang diberikan di Jakarta, Jumat, dia menyatakan bahwa rencana itu akan sulit untuk diterapkan . Dan hanyalah mainan politik untuk menunjukkan pemerintahan ke depan sebagai pemerintahan yang baik, serius mengelola negara, dan memberi pelayanan yang baik kepada rakyat.
baca juga : Wakil Presiden berharap Prabowo-Gibran dapat memperbaiki Indonesia lebih baik lagi .
Dia menyatakan bahwa kondisi politik nasional saat ini adalah alasan utama mengapa rencana Prabowo untuk membentuk kabinet zaken tidak mungkin.
Khafidlul menyatakan bahwa, dalam kenyataannya, orang-orang yang akan menduduki posisi di pemerintahan berikutnya seharusnya berasal dari para ahli, bukan dari anggota partai politik.
Menurutnya, itu tidak sesuai dengan keadaan politik saat ini. Tidak mungkin Prabowo meninggalkan partai politik saat menyusun kabinet.
Dia menegaskan bahwa alasan kedua adalah keyakinan bahwa Prabowo akan memberikan kursi dan jabatan kepada koalisi pendukungnya selama Pemilu 2024. Selain itu, koalisi Prabowo lebih besar daripada pesaingnya.
Salah satu tujuan bergabung dengan partai-partai itu adalah untuk mendapatkan posisi menteri atau kepala lembaga di pemerintahan di masa depan. Dia bertanya, “Untuk apa mereka bergabung dan mendukung jika mereka tidak mendapatkan posisi di pemerintahan?”
Namun demikian, dia menyatakan bahwa para ahli mungkin menjadi kader partai politik. Tetapi sebagian dari mereka bukan anggota elite atau senior partai, jadi mereka belum waktunya menjadi menteri.
Dia menjelaskan, “Jika hal itu dipaksakan, maka akan terjadi gesekan di dalam partai karena elit partai yang seharusnya ditunjuk sebagai menteri malah terpental.”
(red/ratna)