Bekasi , Intra62.com . – Akibat banjir dua kali dalam dua minggu terakhir, beberapa warga Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, menyampaikan curhat (curahan hati) kepada Presiden Prabowo Subianto.
Presiden, didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, mengunjungi rumah-rumah penduduk yang terendam banjir pada hari Sabtu. Dia duduk di teras salah satu rumah untuk mendengarkan keluhan mereka.
Nurhayati, salah satu warga yang menghadiri pertemuan dengan Presiden, mengatakan banjir telah merendam rumah-rumah mereka dua kali dalam dua minggu terakhir. Tinggi air mencapai 80 centimeter, kata dia.
Nurhayati berkata kepada Presiden, “Banjir pertama itu sedengkul, banjir terakhir itu sepinggang.”
Prabowo mendengarkan keluhan orang-orang, baik yang mengungsi maupun yang tetap tinggal.
Selain itu, Prabowo langsung menghubungi pejabat terkait untuk segera menawarkan bantuan kepada penduduk yang masih menghadapi masalah. Dia juga meminta mereka merenovasi beberapa fasilitas umum di sekitar rumah warga dan memperbaiki SDN 04 Babelan, yang juga terendam banjir.
Presiden juga menyempatkan diri untuk berbuka puasa di teras rumah mereka saat berkumpul dengan sejumlah warga.
Pr juga memiliki waktu untuk mengunjungi jalan-jalan dan gang-gang di rumah-rumah penduduk yang masih terendam air. Presiden kemudian memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak banjir di Kampung Tambun Inpres.
Presiden dan rombongan meninggalkan lokasi pukul 18.28 WIB setelah memeriksa situasi warga secara langsung dan berbicara dengan mereka.
Saat ditemui kembali setelah kunjungan itu, Nurhayati mengatakan dia senang bertemu dengan Presiden.
Nurhayati mengatakan, “Aduh, bahagia Ibu. Sangat terharu Bapak Presiden mau berkunjung ke rumah Ibu. Harapan Ibu ya minta yang terbaik saja apa kata Bapak Presiden.”
Menurut siaran resmi dari Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, kehadiran Presiden Prabowo di Babelan merupakan upaya untuk memberikan dukungan moril kepada warga.
Pemerintah Komitmen
“Pemerintah pun berkomitmen untuk terus memantau kondisi warga terdampak banjir, serta memastikan distribusi bantuan berjalan lancar,” kata siaran resmi BPMI Sekretariat Presiden.
Di beberapa wilayah di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, banjir merendam banyak pemukiman orang. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, air sempat surut, sehingga banyak orang yang mengungsi kembali ke rumah mereka.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan yang intens akan berhenti sampai 11 Februari.
“Kemarin yang tertinggi itu sampai 232 milimeter dalam 24 jam. Sampai tanggal 11 itu, kami diharapkan tetap waspada dan siaga. Di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3), Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati menyatakan, “Jadi, mungkin akan sedikit menurun. Kemudian, akan meningkat lagi sekitar tanggal 11.”
Meskipun prediksi itu, Dwikorita berharap perubahan cuaca yang dilakukan BMKG sampai 8 Februari dapat mengurangi jumlah hujan.
Dia kemudian menambahkan, “Upaya itu bukan mencegah hujan. Tidak mungkin. Insyaallah mengurangi intensitas hujan.”
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BMKG menyebut beberapa wilayah yang memerlukan perhatian ekstra atau bahkan peringatan dini, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Lampung, sebagian Palembang, dan beberapa wilayah di Bengkulu.
Dwikorita berkata, “Mohon doanya agar semuanya termitigasi dan tidak ada korban jiwa.”
Baca juga : RS, Mall, dan Stasiun Terganggu , Inilah 11 Fakta Banjir di Bekasi
(anisa-red)