INTRA62.COM | JAKARTA
Calon Ketua Umum PSSI (Caketum) periode 2023-2027 Doni Setiabudi mengatakan, mafia sepakbola di Indonesia sangat sulit diberantas. Butuh waktu lama untuk memecahkan masalah ini.
Namun, menurut Doni, risiko manipulasi pertandingan bisa ditekan jika Liga Indonesia mengimplementasikan Video Asisstant Referee (VAR).
“VAR bisa meredam mafia. Mafia tidak akan musnah dalam waktu singkat,” kata Doni saat memaparkan idenya dalam diskusi Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI, di Jakarta, Senin (13 Februari 2023).
Baca juga: Piala Dunia U20 2023 Akan Digelar di Indonesia, Simak Kualifikasinya
1. VAR bisa mengurangi ruang Mafia
Pria sapaan Jalu itu mengatakan, VAR bisa membatasi aktivitas para mafia sepakbola. VAR diakui mampu mempersulit pengaturan skor dalam sebuah pertandingan.
“Namun, kita bisa memperkecil jangkauan para mafia agar tidak terlibat dalam sepak bola. Salah satunya berkat teknologi VAR,” kata Doni.
2. Ingin meningkatkan Kualitas Kompetisi di semua Level
Dengan memaparkan visi dan misinya, CEO Bandung Premier League ini ingin meningkatkan kualitas semua liga di setiap level. Dari Liga 1, hingga kompetisi amatir.
Di satu sisi, setiap kontes memiliki moderatornya sendiri. Ia menilai persaingan nasional belum optimal.
“Sepak bola tidak hanya di level profesional. Ada pemain amatir yang berafiliasi dengan Asprov PSSI dan ini tidak tersentuh. Saya berharap setiap provinsi memiliki operatornya sendiri. Saat ini kompetisi tidak hanya berlangsung seadanya karena keterbatasan anggaran, kata Doni.
3. Pesan Doni untuk Calon Ketum PSSI yang terpilih
Doni mengaku lega jika kehilangan suara dalam perebutan kursi PSSI 1. Diharapkan siapa pun yang terpilih sebagai Ketum PSSI bisa memajukan sepak bola Indonesia.
“Siapa pun yang terpilih, sekarang saatnya mengubah sepakbola Indonesia. Jika sepak bola Indonesia membutuhkan saya, saya siap,” kata Doni. (red)