Boyolali, INTRA62.COM – Longsor melanda terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Longsor merusak rumah serta menutup akses warga.
“Iya, ini masih dilakukan kerja bakti untuk menyingkirkan material longsor,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Boyolali, Rima Kusuma Prasetyaningrum, Rabu (15/2/2023).
Tanah longsor dilaporkan terjadi di sejumlah desa di wilayah lereng Gunung Merapi dan Merbabu, itu. Antara lain di wilayah Desa Jrakah, Lencoh, Selo, Samiran, dan Tarubatang.
“Satu rumah roboh milik Bapak Sawit, warga Dukuh Gesikan RT 01 RW 03 Desa Jrakah,” jelasnya.
Rumah korban ini roboh pada Selasa (14/2/2023) malam. Setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras dengan durasi cukup lama. Menyebabkan talut dan sebagian pondasi rumah longsor 7×6 m, serta bahu jalan ambruk dan rumah milik Sawit roboh.
Beruntung tak ada korban jiwa maupun yang luka. Kerugian material ditaksir sekitar ratusan juta.
Longsor Juga Melanda wilayah Dukuh
Di Dukuh ini juga terjadi tanah longsor yang menutup akses jalan. Tebing setinggi 3 meter longsor sepanjang sekitar 3 meter dengan ketebalan sekitar 1,5 meter. Material longsor menutup akses jalan antar desa.
Di Dukuh Grintingan, Desa Lencoh, tebing setinggi sekitar 12 meter longsor sepanjang sekitar 4 meter dan tebal 1,5 meter. Material longsor menutup jalan penghubung antar desa.
Selain itu, lanjut dia, disisi utara longsoran ada jembatan yang tersumbat. Sehingga menyebabkan luapan air yang membawa tanah dan menimbulkan banjir ladu atau lumpur.
“Ada satu mobil dan 4 sepeda motor yang sempat terjebak tidak bisa bergerak,” ujarnya.
Diperlukan alat berat untuk menyingkirkan longsoran tersebut. Saat ini satu ekskavator BPBD Boyolali sudah naik ke lokasi terjadinya peristiwa itu, untuk menyingkirkan material longsor yang menutup jalan.
Rima menambahkan, tanah longsor di Selo juga sempat memutus jalan antarkecamatan. Yakni, jalur Selo-Ampel, di wilayah Gebyok, Desa Selo dan di Dukuh Tompak, Desa Tarubatang. (red)
Baca juga: Banjir Bandang Dan Longsor di Ijen Bondowoso