Jakarta , Intra62.com . Forum Parlemen G20, Ketua DPR Bahas Masalah kelaparan akibat perang. Di Forum Parlemen G20 (P20) ke-10 di Brasil, Amerika Selatan, Ketua DPR RI Puan Maharani mengangkat masalah kelaparan dan kerawanan pangan akibat perang.
Saat ini kita berada di era yang dipenuhi dengan ketegangan geopolitik, perang, dan konflik yang semakin meningkat. Ini mungkin masa yang paling bahaya sejak Perang Dunia II. Dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, Puan menyatakan bahwa dunia sedang menghadapi badai yang sama.
Selain itu, puan berbicara tentang krisis lain yang mengganggu kehidupan masyarakat di seluruh dunia.
Mulai dari pandemi COVID-19, ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim. Hingga perang dan konflik berbagai jenis, semua ini menyebabkan kerawanan pangan dan energi meningkat.
Namun, hampir 700 juta orang, yang merupakan 8,5 persen populasi global, masih hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Puan mengatakan bahwa peningkatan ketegangan geopolitik dan persaingan antar negara telah mengalihkan perhatian dunia dari masyarakat miskin.
Namun, pengeluaran militer di seluruh dunia akan mencapai 2,4 triliun dolar pada tahun 2023, setara dengan 2,3 persen dari PDB dunia.
Namun, pada tahun 2023, bantuan pembangunan resmi (ODA) berjumlah 223,7 miliar dolar AS, kurang dari 10% dari anggaran militer global.
Baca juga : Puan Sebut No Viral No Justice , Kemana aja Dewan kita ? . Hingga kunjungan Jokowi ke Lampung . Ada Apa ?
Puan mengatakan, “Meskipun kita tahu bahwa komunitas internasional mengalami kesulitan untuk mengalokasikan anggaran untuk pendanaan iklim . Dan membangun sekolah, fasilitas kesehatan, dan kebutuhan pembangunan lainnya untuk negara-negara berkembang.”
Ketua DPR RI juga mempertanyakan apa jadinya jika dunia dapat mengalokasikan setengah dari belanja militer global. Atau sekitar 1,2 triliun dolar AS setiap tahun, untuk membantu orang miskin hingga tahun 2030.
Agenda Dunia Bebas Miskin
“Kita akan memiliki dunia yang berbeda, di mana agenda dunia bebas kemiskinan dan kelaparan dapat tercapai pada tahun 2030,” kata Puan.
Puan berharap P20 dapat membuat parlemen memperbarui komitmen politik mereka untuk meningkatkan alokasi anggaran setiap negara untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera.
Menurut Puan, “Kita semua adalah pemimpin politik di negara kita masing-masing yang dapat membuat perbedaan. Kita dapat memengaruhi pemerintah di negara kita masing-masing, termasuk memengaruhi penyelesaian perselisihan dan perbedaan kita dengan cara damai.”
(redx)