Jakarta , Intra62.com . Dewan Penasehat DPP AWDI Kritisi program makan siang gratis yang ditawarkan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Doktor Carmen merupakan Alumnus S3 UKI juga Dewan Penasehat AWDI menyatakan kepada Intra62.com, Jakarta, Minggu 15 September 2024. Bahwa membuat susu ikan untuk program makan siang gratis tidak disarankan karena susu adalah suplemen makanan.
Adalah Dr. Carmen Siagian, SpGK juga ketua PSPG UKI, menyatakan bahwa program Prabowo tidak sesuai dengan budaya, ekonomi, dan gizi Indonesia . Karena susu ikan yang berasal dari hidrolisat protein ikan (HPI) adalah suplemen.
Dia menambahkan bahwa istilah “susu ikan” mengacu pada suplemen susu dalam bentuk minuman. Oleh karena itu, pertanyaannya adalah kapan makan siang diberikan, karena program Prabowo menawarkan makan siang gratis. Karena itu, pertanyaannya adalah kapan makan siang harus diberikan? Jika demikian, apakah tidak lebih baik membuat program sarapan gratis setiap pagi?
Ketua Umum komunitas Asa Hari Depan, atau AHaD, menambahkan bahwa tim Prabowo harus meninjau program makan siang gratis . Dengan pemberian susu ikan dari perspektif ekonomi, budaya, dan gizi.
Dokter gizi tersebut mengatakan, “Sebut saja dari segi ekonomi, apakah efisien atau tidakkah memberi susu ikan sebagai makan siang, yang katanya anggaran makan siang itu sebesar 15 ribu rupiah per orang.”
Dia menegaskan bahwa jika makan siang diganti dengan susu ikan, anggaran akan menjadi 15 ribu rupiah per orang, tidak cukup untuk susu ikan.
Dokter gizi tersebut menyatakan, “Makan siang gratis dengan susu ikan sebagai suplemen masuk tidak akan masuk dalam anggaran sebesar 15 ribu rupiah per hari.”
Baca juga: Sekjend DPP AWDI Balham Wadja SH Dukung Makanan Tempe Menjadi Warisan Budaya Untuk Go Internasional
Carmen, seorang akademisi di fakultas kedokteran UKI, mengatakan bahwa dari perspektif budaya. Makan siang adalah makanan pokok seperti nasi, tales, singkong, serta lauk . Dan sayuran yang biasa dikonsumsi oleh orang Indonesia dari Sabang hingga Merauke setiap hari.
Pengolahan Ikan butuh Biaya Besar ?
Menurutnya, pengolahan ikan menjadi susu di pabrik memerlukan biaya yang besar karena menggunakan teknologi. Ini memerlukan investasi besar karena ikan diolah menjadi HPI.
Kemudian muncul pertanyaan tentang alasan Prabowo yang mencintai tanah airnya tidak menyertakan ikan sebagai makanan tambahan dalam program makan siang gratis tersebut . Sesuai dengan adat istiadat lokal setiap wilayah.
Dia bertanya, “Kenapa tidak ikan yang ada disesuaikan dengan kearifan lokal dan kemudian dimasak menjadi lauk . Seperti semboyan kita bahwa nenek moyang kita adalah pelaut?”
Selain itu, pengeluaran anggaran tersebut dapat bermanfaat bagi daerah karena memanfaatkan sumber ikan yang didasarkan pada kearifan lokal.
Menurutnya, makan siang gratis dengan susu ikan memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil, ibu menyusui, balita, PAUD, SD, SMP, dan SMA.
Selain itu, program Presiden terpilih Prabowo Subianto bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi 82 juta orang di Indonesia, khususnya anak-anak usia sekolah hingga ibu hamil.
(redx)