Jakarta , Intra62.com . CEO Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE), menegaskan bahwa perusahaannya berperan sebagai penggerak . Dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

John Anis menyatakan komitmen Pertamina NRE untuk mendukung transisi energi global menuju nol emisi karbon (net zero emission/NZE) pada 2060.  Dalam diskusi Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) 2025 di Uni Emirat Arab.

Di Jakarta, Sabtu, dia menyatakan bahwa Pertamina NRE berkomitmen untuk menjadi penggerak utama transisi energi di Indonesia . Dengan mengembangkan bioetanol dan energi panas bumi. Ini adalah dua inisiatif strategis yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Tetapi juga mendukung stabilitas pasokan energi nasional.

John memberi tahu Jim Pagano, CEO Terra-Gen Power Holding America, bahwa Indonesia memiliki lebih dari 3.500 gigawatt (GW) potensi energi terbarukan.  Termasuk energi surya, angin, bioenergi, dan panas bumi.

Ia menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk energi baru dan terbarukan (EBT). Terutama panas bumi, karena lokasi geografisnya yang sangat menguntungkan.

Untuk mencapai hal ini, Pertamina NRE membutuhkan bantuan dari pemerintah melalui kebijakan proaktif. Seperti subsidi untuk energi terbarukan, insentif fiskal, dan kerja sama strategis dengan sektor swasta.

Dia menambahkan, “Kami juga bekerja sama dengan investor internasional untuk memastikan pembiayaan yang berkelanjutan dalam proyek energi hijau. Ini langkah strategis yang kami tempuh, kolaborasi adalah hal penting.”

Lebih lanjut, John mengatakan bahwa model pendanaan seperti green bonds dan kolaborasi publik-swasta dapat memungkinkan sektor swasta untuk lebih tertarik pada pengembangan energi hijau.

Untuk mengembangkan proyek energi terbarukan, pendekatan inklusif sangat penting.

Dia menambahkan, “Kami tidak hanya fokus pada produksi energi, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat lokal. Optimalisasi lokasi proyek dirancang untuk memastikan bahwa masyarakat sekitar mendapatkan manfaat ekonomi dan sosial, seperti lapangan kerja baru dan akses energi yang lebih merata.”

Energy Terbarukan

John menyatakan bahwa masih ada beberapa masalah yang harus diselesaikan. Ini termasuk regulasi yang mendukung kinerja, transmisi energi, dan peningkatan teknologi serta keandalan jaringan.

Baca juga : Pertamina Resmi Rubah Harga BBM Non Subsisdi , Naik !

Disampaikannya, dengan pendekatan kolaborasi internasional yang kuat, baik Indonesia maupun berbagai negara lain di dunia. Hal ini akan menunjukkan bahwa transisi menuju karbon bersih melalui energi terbarukan skala besar . Bukan hanya mimpi tetapi tujuan yang dapat dicapai.

Selain itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina melakukan berbagai inisiatif . Untuk mendukung target pemerintah mencapai NZE pada 2060.  termasuk membangun dan mengembangkan energi transisi di Indonesia.

“Keikutsertaan Pertamina NRE pada berbagai forum di tingkat global merupakan langkah positif untuk sosialisasi . Dan membangun kemitraan dengan mitra internasional dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan,” kata Fadjar.

(Anisa-red)