Jakarta , Intra62.com . Amerika Serikat Beri Sanksi baru kepada Iran , Perdagangan Minyak Di Ganggu ? . Menurut Departemen Keuangan AS, dalam upaya meningkatkan tekanan. Pemerintahan Trump memberlakukan sanksi baru yang menargetkan perdagangan minyak Iran pada hari Kamis (3/7).
Sanksi tersebut menargetkan jaringan yang diduga mengangkut dan membeli minyak Iran senilai miliaran dolar. Beberapa di antaranya menguntungkan Korps Garda Revolusi Islam-Pasukan Quds (IRGC-QF). Serta mereka yang terkait dengan lembaga keuangan yang dikendalikan Hizbullah, menurut Scott Bessent, Menteri Keuangan AS.
Dalam pernyataan terpisah, Bessent menyatakan bahwa para pemimpin Iran telah memilih ekstremisme . Meskipun mereka memiliki setiap kesempatan untuk memilih perdamaian.
Dia menambahkan, “Kementerian Keuangan akan terus menargetkan sumber pendapatan Teheran dan mengintensifkan tekanan ekonomi.”
Pengusaha Irak-Inggris Salim Ahmed Said adalah salah satu yang dijatuhi sanksi . Karena diduga menjalankan jaringan penyelundupan yang mencampur minyak Iran dengan minyak mentah Irak untuk menghindari sanksi.
Selain itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada satu entitas dan tujuh pejabat senior yang terkait dengan lembaga keuangan Al-Qard al-Hassan (AQAH), yang dikontrol oleh Hizbullah.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tammy Bruce mengatakan, “Para pejabat ini melalui peran manajemen mereka, telah memfasilitasi penghindaran sanksi oleh Hizbullah, yang memungkinkan AQAH melakukan transaksi jutaan dolar melalui rekening “bayangan”.
Organisasi tersebut mengumumkan program “Rewards for Justice” yang akan memberikan hadiah hingga 10 juta dolar AS (sekitar Rp162 miliar) untuk informasi yang mengakibatkan gangguan jaringan keuangan Hizbullah.
Sanksi ini datang setelah konflik dua belas hari antara Israel dan Iran, yang berakhir pada 13 Juni ketika Israel menyerang situs militer dan nuklir Iran.
Amerika Serikat mengebom tiga situs nuklir Iran, sementara Teheran menanggapi dengan serangan rudal dan pesawat nirawak.
Baca juga : Sekutu Iran Bombardir Kapal AS di Laut Merah
(Anisa-red)