Jakarta , Intra62.com . Titah Kanjeng Sunan Kalijaga diyakini Pemegang Keris Pusaka Nogososro sabuk Inten akan menjadi ” Raja ” .
Keris tidak hanya karya agung para leluhur Nusantara, tetapi juga memiliki banyak makna luhur yang menunjukkan kemanunggalan kawula dengan Gusti. Sebuah manuskrip kuno tentang keris, Serat Centhini, disebutkan oleh Mpu Ngeksiganda bahwa Kanjeng Sunan Kalijaga menasihati orang untuk memuliakan keris untuk mengetahui arti dan rahasianya.
Bagian keris yang paling tinggi, Ganja, diletakkan di bagian atas pesi (pegangan keris) dalam tulisan tersebut . Dan menunjukkan hubungan antara Tuhan dan hambanya. Meskipun disebut sebagai dua, keduanya tetap satu. Keris yang dibuat atas perintah Sunan kalijaga sebagai bentuk simbol persatuan dan kesatuan . Dalam memerangi hawa nafsu angkara murka .
Kanjeng sunan kali terkenal sebagai Arsitek politik pemindahan kerajaan majapahit ke kerajaan Demak , Merupakan simbolisasi perubahan ibukota yang agraris ke Ibukota maritim yaitu Demak Bintoro . Hal ini dikarenakan sebagai langkah politik islamisasi jawa dipusatkan di pesisir jawa .
Dan selanjutnya Demak bintoro di geser ke Pajang dan secara perlahan namun pasti kanjeng sunan kalijaga merestui Panembahan Senopati untuk mendirikan Kerajaan Mataram . Mataram merupakan penggabungan kekuatan agraris ( gunung merapi ) dan kekuatan maritim ( pantai selatan ).
Dari kerajaan Demak , dinamika politik berkembang dengan pesat sejalan dengan di burunya keris nagasosro sabuk inten . Mengingat Raden Patah sangat takut dan kawatir atas bangkitnya putra-putra dari Majapahit dan balas dendam menjatuhkan Demak .
Raden patah meyakini kekuatan Keris Nagasosro dan sabuk inten mampu mempersatukan Trah Brawijaya yang tersebar di seluruh Nusantara . Suatu ketika akan bersatu dan merobohkan kerajaannya .
