Semarang, Intra62.com – Santripreneur Award Wirausaha Santri merupakan salah satu bentuk pemberdayaan santri karena tidak semua lulusan ponpes harus menjadi ustaz atau ustazah. Setiap tahun ada banyak santri yang telah menamatkan pendidikannya di ponpes sehingga diharapkan alumni ponpes juga ada yang menjadi pengusaha, wakil gubernur, pegawai pemerintah, dan sebagainya.
Kementerian Perindustrian konsisten menggelar program Santripreneur sebagai upaya pemberdayaan ekonomi melalui model penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren. Program ini telah melibatkan banyak santri dari berbagai wilayah di Indonesia.
Potensi berwirausaha di kalangan santri harus bisa lebih dikembangkan untuk mendukung peningkatan perekonomian di daerah masing-masing.
Menurut Menperin, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup ilmu agama, tetapi juga memberikan pendidikan formal hingga pendidikan kewirausahaan. “Disamping itu, pesantren dapat berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia sebagai Agent of Development yang sangat penting dan strategis dalam mengembangkan sumber daya masyarakat di daerah sehingga menjadi sarana yang penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Baca juga: Dua WNA China Meninggal Akibat Kecelakaan Proyek Kereta Kerja di Bandung
Pasti ini akan membuka peluang usaha, baik itu untuk pribadi maupun di pondok pesantren. Lingkungan ponpes akan dipekerjakan atau diajak untuk memiliki income dari UKM.
Melalui Santripreneur Award para santri yang ada di berbagai daerah mendapat pelatihan dan pendampingan dari pemda, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Bank Indonesia, serta para pemangku kepentingan terkait.
Para santri tidak hanya dilatih membuat beragam produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bermutu dan berkualitas, tetapi dilatih dari Bank Indonesia maupun dari BSI dan akan bekerja sama untuk memberikan modal baik itu lewat CSR atau pinjaman lunaknya.(red)