Jakarta, Intra62.com – Nilai tukar rupiah akan meningkat sebagai akibat dari pertemuan yang akan datang antara delegasi Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, menurut Lukman Leong, analis mata uang dari Doo Financial Futures.
Di Jakarta, Selasa, dia menyatakan bahwa, di tengah harapan investor bahwa tensi China-AS akan mereda, rupiah akan meningkat atau menguat terhadap dolar AS. Kedua delegasi akan bertemu segera, dan Trump akan bertemu Xi.
Trump menyatakan bahwa dia akan mengadakan pertemuan dengan Presiden China di Korea Selatan, menurut Anadolu.
Presiden Amerika Serikat berharap dapat mencapai kesepakatan yang adil dengan Beijing setelah pertemuan itu, yang diharapkan akan menghasilkan hubungan yang kuat dengan China.
Baca Juga : Perundingan AS-China Tetap Berjalan Sesuai Rencana, Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat.
Selain itu, Trump menyatakan bahwa dia menerima undangan untuk mengunjungi China dan berencana melakukannya di awal tahun depan.
Trump memberikan jaminan kepada investor dan menyatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Lukman berkata, “Pembahasannya sangat luas, terutama mineral langka, jadi kecil kemungkinan akan ada terobosan atau transaksi yang signifikan, tetapi investor akan cukup senang jika tidak terjadi eskalasi saja.”
Untuk mempertimbangkan sentimen tambahan, investor tengah menunggu Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Rabu (22/10) dan data inflasi AS akhir pekan ini.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, kurs rupiah diperkirakan berkisar antara Rp16.500 dan Rp16.600 per dolar AS.
Pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta, nilai tukar rupiah menguat sebesar 7 poin, atau 0,04 persen, menjadi Rp16.568 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.575.
Baca Juga :Pemerintah Menyiapkan 25 Miliar Rupiah Untuk Audit Bangunan 80 Ponpes.
( Red ).