Jakarta, Intra62.com – Ratusan ribu orang di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mengambil bagian dalam latihan Tsunami Drill, yang mensimulasikan gempa bumi yang dapat menyebabkan tsunami akibat aktivitas patahan Megathrust Mentawai.
Wali Kota Padang Fadly Amran menyatakan, “Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi tsunami. Masyarakat harus tahu ke mana menuju saat gempa bumi terjadi.”
Setelah tsunami berlangsung dari pukul 10.00 hingga 11.00 WIB, orang-orang dari delapan kecamatan dan 55 kelurahan yang dianggap rawan bencana mengikutinya. Pemerintah, BUMN/BUMD, dan siswa juga terlibat dalam latihan.
Meskipun hujan sedikit, simulasi tsunami dilakukan di Bungus Teluk Kabung, Pasar Raya, Sawahan, dan Koto Tangah di bawah arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang.
Menurut mantan Wali Kota Padang Panjang itu, semua lokasi pertemuan telah disosialisasikan dengan baik.
Pemkot Padang juga membagikan lima puluh lima denah lokasi evakuasi di kelurahan yang rawan tsunami. Masjid, sekolah, dan kantor pemerintahan yang tahan gempa juga dapat digunakan sebagai tempat evakuasi sementara.
Menurut Suaidi Ahadi, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, jika sumber tsunami berasal dari zona Megathrust, wilayah pesisir Sumbar memiliki waktu emas antara 20 hingga 30 menit, sedangkan penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai hanya memiliki waktu emas sekitar 10 menit.
Menurutnya, latihan ini sangat penting untuk melatih kesiapsiagaan dan kecepatan respons masyarakat dalam mengenali gejala alam, memahami sistem peringatan dini, dan melakukan evakuasi mandiri.
Berdasarkan skenario gempa Nias Selatan yang digunakan dalam simulasi, gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian hingga lima meter dari pesisir Kota Padang, dengan sisa gelombang sekitar 20 centimeter yang menjalar ke tengah kota.
Baca Juga : BMKG: Waspadai Hujan Ringan Hingga Di Sumatera Utara.
( Red ).