Jakarta, Intra62.com .Polisi tahan dua dari tujuh pelaku tawuran di Palmerah . Dua dari tujuh orang yang diduga melakukan tawuran di Jalan Kemanggisan Jaya 65, Palmerah Jakarta Barat ditahan oleh polisi pada Selasa (16/7) dini hari karena membawa senjata tajam (sajam).
Sajam yang tidak diatur undang-undang hanya berlangsung 1 kali 24 jam, sementara sajam yang diatur 3 kali 24 jam (penjara). Dengan kata lain, dua yang dapat ditahan.
Dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, Kapolsek Palmerah Kompol Sugiran mengatakan bahwa jika yang lima dipulangkan, orang tua akan dijemput. Dijelaskan bahwa penahanan itu dilakukan berdasarkan UU Darurat nomor 12 tahun 1951 tentang dugaan membawa senjata penikam dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Baca juga : KJP Dicabut Pemprov DKI Jakarta, Imbas Dari Tawuran Antar Pelajar
Sugiran mengatakan polisi menyita sejumlah barang bukti dan dua senjata tajam celurit dan bom molotov dari pelaku tawuran, yang rata-rata masih berusia remaja.
Menurut Sugiran, hanya dua dari pelaku yang ditemukan membawa senjata tajam saat tawuran terjadi.
Namun, hanya dua barang bukti sajam yang kami sita, dan keduanya membuang senjata tajam.
Sugiran mengatakan bahwa para pelaku memasukkan senjata tajam ke pot bunga dan selokan di sekitar lokasi tawuran.
Selain itu, terungkap bahwa empat orang yang melakukan tawuran berasal dari Bogor, Jawa Barat, dan sengaja datang ke area Kemanggisan untuk melakukan tindakan tersebut.
Selain itu, Sugiran menduga bahwa empat pelaku adalah anggota geng.
Ya enggak ngaku (mau tawuran), ngakunya main. Dia menyatakan bahwa dia mungkin anggota geng jika berasal dari Bogor.
Selain itu, ia menyatakan bahwa satu dari tujuh pelaku masih bersekolah.
Sugiran menjelaskan, “Satu masih sekolah. Kalau masih sekolah, biasanya sekolah datang ke sini bawa surat. Artinya, kalau dia mengulangi, ketahuan sama kepala sekolah, dia dikeluarkan.”
( red/ratna)