Jakarta , Intra62.com . Pentas Barongsai sebagai kegiatan budaya di Indonesia, PB FOBI Bilang begini ?. Olahraga Barongsai Indonesia mungkin kurang dikenal jika dibandingkan dengan pertunjukan Barongsai sebagai acara budaya.
Namun demikian, Arifin Himawan, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB FOBI), menyatakan bahwa cabang olahraga Barongsai akan menjadi bagian yang menonjol dari PON XXI Aceh-Sumatera Utara.
Di sela Rapat Kerja Nasional KONI Tahun 2024 dengan tema “Sukseskan PON XXI/ 2024 Aceh-Sumatera Utara” di Pullman Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024). Arifin Himawan menyatakan bahwa KONI telah menerima Federasi Olahraga Barongsai sebagai anggota pada 2013.
Di PON XX, cabang olahraga Barongsai seharusnya sudah dipertandingkan dan medalinya dihitung.
Namun, karena keterbatasan sarana dan prasarana, olahraga ini tidak diikutsertakan pada PON Papua. Selain itu, ada nomor lain yang tidak dipertandingkan atau dikurangi sesuai dengan keadaan.
Arifin menyatakan bahwa olahraga Barongsai kini dipertandingkan secara resmi di PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara. Prestasi setiap provinsi masih dihitung sebagai perolehan medali.
Baca juga : Erick Sampaikan STY dan Pemain Harus Melakukan Evaluasi Usai Kekalahan.
Menurut Arifin, keunggulan Barongsai adalah bahwa itu membutuhkan kerja sama dan keindahan dalam gerakannya, dan bahwa antara gerakan dan musik harus sinkron.
Ada sepuluh kriteria atau penilaian untuk olahraga Barongsai, kata Arifin. Misalnya, mereka harus menilai pemainnya dari sisi gembira, sedih, dan sebagainya.
Banyak orang non-Tionghoa sekarang juga menyukai olahraga Barongsai, bukan hanya orang Indonesia keturunan Tionghoa. Mereka menunjukkan minat dan bergabung dengan klub atau sasana.
Kemarin, Federasi Barongsai Indonesia mengadakan Kejuaraan Piala Presiden. Kejuaraan ini terdiri dari tiga kategori: naga (dimainkan oleh TNI dan Polri), Pekingsai,
prestasi olahraga Barongsai
Dan Barongsai (dimainkan dengan tonggak dan lantai). Oleh karena itu, lebih dari sepuluh negara mengambil bagian dalam kejuaraan dunia kemarin, di mana kita memperebutkan piala secara bergilir.
Dia menambahkan, “Indonesia boleh berbangga bisa membawa pulang Piala Presiden, yang berarti Piala Presiden itu tidak keluar dari Indonesia.”
Arifin berharap prestasi olahraga Barongsai akan menjadi salah satu cabang olahraga yang paling disukai masyarakat karena minat masyarakat yang besar.
Dia ingin Barongsai menjadi lebih dari sekadar hiburan di mall; itu harus menjadi olahraga prestasi yang memberikan manfaat bagi para atlet.
Untuk mereka yang ingin pergi ke sekolah atau kuliah melalui jalur prestasi, yang sama seperti fasilitas yang diberikan kepada cabang olahraga.
Di Kualanamu, Sumut, akan ada pertandingan olahraga Barongsai di PON XXI Aceh-Sumut, yang akan diikuti oleh 8 provinsi.
Dari 27 provinsi yang telah melakukan babak kualifikasi, 10 nomor akan dipertandingkan, termasuk tuan rumah Aceh dan Sumatera Utara.
Kita akan mengikutkan tidak kurang dari delapan provinsi sesuai dengan persyaratan dan keputusan KONI. Sebetulnya kita ingin mengirimkan kontingen tambahan.
Meskipun kita memiliki jumlah nomor yang cukup besar, 19 nomor, kami gagal memenuhinya. Kami bahkan meminta tiga belas nomor yang sebanding dengan nomor yang dipertandingkan di kejurnas, tetapi KONI hanya dapat menambah satu nomor dari eksibisi.
Sekjen Arifin Himawan menyatakan bahwa pada PON XXI Aceh-Sumut ini, ada 10 nomor lomba olahraga Barongsai yang dipertandingkan oleh 8 provinsi. (redx )