JAKARTA | INTRA62.COM
Nilai tukar atau kurs rupiah berbalik arah saat pasar dibuka pada Selasa (28 Februari 2023). Rupiah menguat terhadap dolar AS.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah naik 40 poin menjadi Rp 15.230 per dollar AS pada pembukaan pasar pagi ini.
Harga rupiah berbalik arah pada tren negatifnya di awal pekan pada Senin (27/2), melemah 42,5 poin atau 0,28% ke Rp 15.270 per dollar AS.
1. Rupiah menguat karena data ekonomi AS terbaru
Lukman Leong, analis DCFX menjelaskan penguatan rupiah didukung sentimen risk on di pasar seiring koreksi dollar AS dan penurunan imbal hasil obligasi AS.
Penguatan rupiah dipengaruhi oleh data pesanan barang tahan lama AS yang menunjukkan penurunan lebih besar dari perkiraan.
“(Itu) agak meredakan kekhawatiran bahwa The Fed akan lebih agresif dalam kebijakan suku bunga ke depan,” kata Lukman.
Baca juga: Ekonomi Pancasila
2. Rupiah saat ini masih berpeluang melemah
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah masih berpeluang melemah terhadap dollar karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS atau Federal Reserve (the fed). Selain itu, imbal hasil obligasi AS juga terus menunjukkan kenaikan.
Hal ini menunjukkan bahwa ekspektasi pasar masih tinggi.
Namun di sisi lain, jelas Ariston, kinerja indeks saham Asia pagi ini positif. Ini kemungkinan akan membantu membatasi pelemahan Rupiah.
Data pesanan barang tahan lama AS bulan Januari, dirilis semalam, juga menunjukkan pesanan yang lebih lemah, yang bisa berarti penurunan konsumsi AS.
“Hasil ini menyebabkan dollar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya. Bisa juga mencegah pelemahan rupiah terhadap dollar AS,” katanya.
3. Pergerakan Rupiah hari ini
Lukman memperkirakan rupiah pada perdagangan kali ini berkisar antara Rp 15.150 hingga Rp 15.300 per dollar AS.
Sementara itu, Ariston yakin Rupiah bisa melemah hari ini menjadi sekitar Rs 15.300, dengan support di sekitar Rs 15.220 per dollar AS.
(red/intra62)