• Sat. Apr 26th, 2025

Lima Fakta Terungkap Dalam Kasus Viral Pembunuhan Vina Hingga Film yang Heboh.

ByAF

May 31, 2024
Lima Fakta Terungkap Dalam Kasus Viral Pembunuhan Vina Hingga Film yang Heboh.

Cirebon , Intra62.com.  Lima Fakta Terungkap Dalam Kasus Viral Pembunuhan Vina Hingga Film yang Heboh. Film Vina: Sebelum 7 Hari, yang ditayangkan secara serentak di bioskop seluruh Tanah Air pada 8 Mei 2024, telah menjadi subjek kontroversi dalam beberapa waktu terakhir di masyarakat Indonesia. Secara keseluruhan, film yang digarap oleh Anggy Umbara ini menuai kontroversi, membuat gaduh di media sosial.

Sinopsis menunjukkan bahwa Vina:  sebelum 7 hari adalah film yang didasarkan pada kisah nyata Vina, seorang wanita dari Cirebon, Jawa Barat, yang meninggal dunia setelah diseksa, diperkosa, dan dibuang oleh geng motor pada tahun 2016. Semua pembunuhan sadis ini dimulai dengan Egi, yang perasaan cintanya ditolak Vina.

Lima fakta, menurut beberapa sumber, di balik pembunuhan Vina:

1. Diduga Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Tunggal Menurut artikel detiknews tahun 2016, Polresta Cirebon mengumumkan bahwa Vina dan pasangannya, RR, atau Eki, tewas di wilayah Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (27/8/2016) sekitar pukul 22.00 WIB. Awalnya, Vina dan Eki diduga tewas akibat kecelakaan lalu lintas tunggal.

Namun, selama proses pemakaman, polisi curiga dan memiliki hipotesis lain tentang kematian Vina dan Eki. Kecurigaan dan hipotesis tersebut muncul setelah polisi melihat kejanggalan di TKP.

Anggota kepolisian menganggap kematian Vina dan Eki tidak wajar, kata Kombes Pol Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Jawa Barat pada saat itu. Selain itu, berbagai informasi, termasuk informasi dari teman-teman korban, membuat penegak hukum percaya bahwa keduanya tewas akibat pembunuhan.

“Awalnya, orang tua mengira bahwa laki-lakinya dan korban perempuan adalah korban kecelakaan lalu lintas. Namun, polisi menaruh curiga karena ada kejanggalan yang dilihat oleh anggota di lapangan,” kata Yusri, dikutip Kamis (30/5/2024).

Baca juga ; Hotman Paris : Pegi Setiawan Bukanlah Buron yang Selama ini Di cari .

Setelah penyelidikan, ternyata mereka benar-benar dibunuh. Korban RR dikeroyok dan dianiaya sampai mati, sementara yang perempuan diperkosa secara bergiliran oleh para pelaku.

2. Kronologi Pembunuhan Vina dan Eki, Dibunuh di Depan Sekolah

Menurut artikel yang sama, pada awalnya Vina dan Eki sedang berkeliling dengan sepeda motor bersama beberapa teman-temannya. Tak lama setelah berkendara, tiba-tiba geng motor Moonraker melempar batu dan mengejar Vina, Eki, dan teman-temannya.

Vina ,Eki di kejar Geng motor

Namun karena Vina, Eki, dan teman-temannya melarikan diri, para pelaku mengejar dan memepet Eki yang membonceng Vina. Saat berhasil dipepet, keduanya dipukul dengan bambu hingga jatuh di fly over.

Setelah dipepet, korban dipukul pakai bambu hingga jatuh di fly over Kepongpongan Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, sementara rekan korban yang lainnya itu kabur,” jelas Yusri.

Setelah memukul Vina dan Eki hingga jatuh, pelaku langsung membawa mereka ke tempat gelap dan kosong, tepatnya di depan SMP 11 Kali Tanjung. Di sana, mereka dianiaya hingga meninggal dunia.

Untuk menipu polisi, mereka membunuh dua korban di lokasi pertama, yaitu di Jembatan Fly Over Kepongpongan. Yusri berkata, “Jadi, seolah-olah mereka korban laka lantas.”

Pembunuhan tersebut melibatkan sebelas orang, tetapi hanya delapan dari mereka yang ditangkap oleh polisi: Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadani, Sudirman, Saka, dan Rifalso Wardhana.

3. Vina: Sebelum 7 Hari, Kisah 16 Tahun Vina Jadi Film, Warganet Ramai Mengkritik .

Pada awal Mei 2024, Dee Company merilis film horor dengan judul Vina: Sebelum 7 Hari. Film ini dikatakan bertujuan untuk memberi tahu orang agar tidak ada korban serupa di masa depan dan mendorong polisi untuk menangkap tiga pelaku yang masih dicari.

Film ini langsung menuai kontroversi masyarakat, terutama di media sosial, karena 80 persen lokasi syutingnya menggunakan lokasi asli.

Jika Vina benar-benar bertujuan untuk memberikan edukasi dan mendorong polisi untuk menangkap tiga pelaku yang belum ditemukan. Warganet berpendapat bahwa film itu seharusnya dikemas dalam bentuk dokumenter daripada horor. Film ini juga dikritik karena menampilkan adegan pemerkosaan yang jelas dan brutal tanpa peringatan pemicu.

Satu pelaku ditangkap

4. Polisi kembali “bergerak”, Satu Pelaku Ditangkap .

Pada hari Selasa, 22 Mei 2024, salah satu dari tiga orang yang terdaftar sebagai DPO dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky, Pegi Setiawan, juga dikenal sebagai Pegi atau Perong, dan Robi Irawan, berhasil ditangkap oleh polisi.

Sebuah laporan mengatakan bahwa Pegi, yang disebut sebagai otak dari pembunuhan Vina, ditangkap di wilayah Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan hasil pemeriksaan terdakwa, ijazah, dan kartu keluarga, polisi yakin bahwa Pegi adalah pelaku pembunuhan Vina, menurut CNN Indonesia.

Setelah anggota polisi memberikan keterangan, Pegi segera mengambil kesempatan untuk berbicara lagi dan menyatakan bahwa semua tuduhan yang diajukan tidak benar.

Pegi membantah telah melakukan pembunuhan dalam kasus itu. Bahkan, dia mengatakan bahwa dia akan rela mati jika dia terbukti melakukan pembunuhan pada tahun 2016.

Pegi menyatakan, “Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu, saya rela mati.”

5. Setelah penangkapan Pegi.

Polisi mengumumkan bahwa tidak ada lagi DPO yang terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.

Dani dan Andi, dua anggota DPO sebelumnya, telah dinyatakan gugur secara resmi. Polisi mengatakan bahwa dua anggota DPO sebelumnya hanya memberikan keterangan dari pelaku sebelumnya yang tidak dapat dibuktikan.( red )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/