Sukabumi, Intra62.com – Kebakaran menghanguskan Pabrik Garmen PT HJ Busana Indah di Kampung Benteng RT 002 RW 004, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu malam (13/12/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran pabrik garmen terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Sejumlah mobil pemadam kebakaran dan petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan api.
Baca Juga: Kebakaran Pasar Baru di Gresik
Udin Suherman selaku Kepala Desa Kutajaya, membenarkan dirinya mendapat laporan adanya kebakaran tersebut dari masyarakat setempat. Udin mengatakan, warga resah dengan kebakaran tersebut karena lokasi pabrik dekat dengan pemukiman warga.
“Awalnya kami mendapat informasi ada kebakaran pada pukul 21.00. Informasinya tidak ada korban jiwa. Saat kejadian masih ada warga yang bekerja, namun evakuasi dilakukan cepat dan tanggap,” ujar Udin.
Dijelaskannya, warga sekitar juga ikut serta dalam upaya evakuasi dan pemadaman kebakaran untuk mencegah api meluas ke pemukiman warga.
“Penyebab kebakaran tidak diketahui. Mudah-mudahan bisa ketahuan setelah pemadam kebakaran terdeteksi. Kami pihak pemerintah desa akan kembali menghubungi pihak perusahaan untuk mencegah kebakaran ini terulang kembali,” sambungnya.
Selanjutnya Asep Romal selaku Wadanpos Posko 4 Damkar Cibadak, mengungkapkan pihaknya telah mengirimkan personel tambahan ke kawasan Cicurug untuk memadamkan api.
“Kami memberangkatkan mobil pemadam kebakaran dari Cicurug (1), Cibadak (2), Cisaat (4), dan juga mendapat dukungan dari Kota Sukabumi dan Bogor. Sebanyak 15 mobil pemadam kebakaran dan sekitar 35 petugas pemadam kebakaran yang diterjunkan,” terang Asep Romal.
Asep Romal mengatakan, berdasarkan hasil penanganan sementara tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut, namun pendataan tetap dilakukan.
Kendala yang terjadi di lokasi kejadian adalah sulitnya mencari sumber air di sekitar lokasi sehingga menyulitkan operasi pemadaman api.
“Sulit mendapatkan air dari sini. Air terbatas. Penyebab kebakaran belum dapat dijelaskan. Saat datang, api sudah besar. Nanti setelah datanya kita kumpulkan, bisa kita kirim ulang,” tutup Asep Romal. (red/intra62)