Jakarta ,Intra62.com . Hampir 10 juta Gen Z berusia 15 hingga 24 tahun tidak memiliki kegiatan apa pun. Generasi muda yang tidak memiliki pekerjaan menjadi tantangan, bahkan bisa menjadi beban bagi era pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka . Yang akan memimpin Indonesia dari tahun 2024 hingga 2029.
Sebuah laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, ada sekitar 9,9 juta anak muda di Indonesia berusia antara 15 dan 24 tahun yang tidak memiliki kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET).
5,73 juta dari 9,9 juta orang tersebut adalah perempuan muda, sedangkan 4,17 juta adalah laki-laki muda.
Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 dan berusia antara 12 dan 27 tahun. Mereka biasanya berada di tengah masa produktif.
Status NEET mewakili 22,25% dari populasi usia 15 hingga 24 tahun di Indonesia.
Baca juga : Mengenal Strategi Belajar Time Blocking Serta Tahapannya
BPS mendefinisikan NEET sebagai orang-orang berusia antara 15 dan 24 tahun . dan yang tidak terdaftar di sistem pendidikan, tidak bekerja, dan tidak berpartisipasi dalam pelatihan.
Definisi ini menunjukkan bahwa ada banyak peluang pekerjaan untuk anak-anak muda ini.
Faktor-faktor yang termasuk dalam kategori ini termasuk putus asa, disabilitas, ketidakmampuan untuk mendapatkan akses ke transportasi . Dan pendidikan, kesulitan finansial, dan kewajiban rumah tangga.
Karena banyaknya perempuan muda yang masuk ke NEET terlibat dalam pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan membersihkan. Hal ini menghalangi mereka dari melanjutkan sekolah atau memperoleh keterampilan kerja.
Menurut Global Affairs, banyaknya siswa NEET akan berdampak negatif pada ekonomi negara.
PBB melaporkan pada tahun 2020 bahwa “terlalu banyak generasi muda di seluruh dunia yang tidak mendapatkan akses terhadap pendidikan dan pasar tenaga kerja.
Sehingga dapat merusak prospek jangka panjang mereka, serta pada akhirnya melemahkan pembangunan sosial dan ekonomi negara mereka.” ( red )