Jakarta , Intra62.com . PT Freeport Indonesia (PTFI) berharap dalam waktu dekat mendapatkan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga. Terutama setelah izin tersebut berakhir pada 31 Desember 2024.
Tony Wenas, presiden direktur PTFI, berharap ekspor konsentrat mencapai 1,3 juta ton hingga akhir 2025.
Tony mengatakan di gedung DPR RI pada Rabu (19/2/2025), “Harapan kita adalah kita tetap bisa ekspor sampai akhir tahun Totalnya 1,3 juta. Tapi kalau pemerintah kemudian memutuskannya berbeda sama permintaan Kita kan boleh-boleh saja.”
Tony juga mengatakan bahwa timnya saat ini terkonsentrasi pada proses perbaikan setelah kebakaran beberapa waktu lalu. Dengan demikian, smelter diharapkan dapat siap beroperasi pada Juni.
“Tahapannya kita memperbaiki, sekarang fokus kita adalah proses perbaikan itu selesai di bulan Juni,” katanya.
Tony sebelumnya menjelaskan bahwa kebakaran terjadi di fasilitas pembersihan gas umum. Ini menyebabkan kerusakan yang parah pada Wet Electro-Static Precipitator (WESP), serta beberapa ducting dan valve yang terhubung ke sistem.
Ia kemudian menjelaskan bagaimana smelter membuat konsentrat. Itu dibakar di dalam tungku atau furnace, menghasilkan gas SO2. Gas ini kemudian ditangkap dan dibersihkan di fasilitas pembersih gas umum sebelum dikirim ke pabrik pengolahan asam sulfat.
Tony menyatakan dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI pada Rabu (19/2/2025), “SO2 ini adalah gas yang berbahaya, sehingga tidak bisa diemisikan begitu saja ke udara. Ini harus ditangkap untuk dibersihkan terlebih dahulu, yaitu fasilitas yang menangkap dan membersihkan, yaitu Pabrik Pembersihan Gas Umum yang terbakar.”
Baca juga : BIN Sebut Situasi Negara Terkini dengan Komisi I DPR , Begini Komentarnya
(Anisa-red)