Bekasi, INTRA62.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi melarang para siswa bergabung dengan geng motor yang sering melakukan kegiatan negatif. Di luar sekolah, di rumah, dibutuhkan peran orangtua agar anaknya tak ikut-ikutan geng motor yang dapat merugikan orang lain.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Deded Kusmayadi mengatakan banyak pelajar yang tergabung dalam geng motor yang melakukan aksi anarkis seperti tawuran.
“Situasinya sangat memprihatinkan, karena geng-geng sepeda motor anarkis tentu sangat berbahaya. Terkadang remaja mudah terpancing untuk melakukan hal seperti itu,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (2/9).
Deded mengatakan pemerintah melalui Dinas Pendidikan bersama kepolisian dan jajarannya telah sepakat membuat duta anti tawuran.
“Tapi kenyataannya tidak hanya siswa SMA dan SMK yang ikut, jadi kami berencana untuk mencoba menciptakan duta anti tawuran di tingkat SMP juga,” katanya.
Menurutnya, usia remaja memiliki kemauan yang cukup kuat. Oleh karena itu, sekolah harus memiliki kegiatan yang sesuai dengan kemauan siswa.
“remaja pada usia ini memiliki kemauan yang sangat kuat sehingga semuanya dapat dengan mudah diikuti. Jadi sekolah perlu ada kegiatan yang menyemangati siswa, dengan hal-hal yang positif tentunya,” jelasnya.
Baca juga: Beasiswa Resmi Pada Januari 2023, Ayo Daftar
Dengan kegiatan sekolah, siswa harus menghindari ajakan negatif. Agar siswa tidak terjerumus pada kegiatan negatif.
“Harus dibarengi dengan kegiatan positif agar energi ini tidak disambut kegiatan negatif, sehingga mereka lupa dan menolak ajakan buruk,” ujarnya.
Beberapa kegiatan seperti perlombaan, ekstrakurikuler dapat menjadi salah satu solusi sekolah untuk menyibukkan siswa. Namun, semua kegiatan itu tidaklah cukup, karena untuk mengantisipasi hal tersebut peran orang tua sangat diperlukan.
“Sekolah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan kegiatan yang positif, namun hal ini akan kurang tanpa pengawasan orang tua. Karena sering pada jam istirahat siswa bermain, waktu bermain mereka membutuhkan pengawasan.”, jelasnya.
Oleh karena itu, koordinasi antara sekolah dan orang tua sangat diperlukan untuk mengantisipasi ajakan kegiatan yang mengarah pada dampak negatif.
“Sinergi diperlukan, jangan sampai komunikasi terputus,” ujarnya.
Baca juga: Beasiswa Resmi Pada Januari 2023, Ayo Daftar
Sedangkan Disdik dalam hal ini tentu akan memberikan teguran kepada siswa yang terbukti melakukan kegiatan negatif seperti geng motor.
“Tentu kita lewati masing-masing sekolah untuk mengeluarkan peringatan. Ada tingkatan peringatan, ada peringatan satu, peringatan dua dan peringatan tiga. Peringatan yang lebih dari sekedar teguran tentu dengan proposional yang berlaku,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) III Asep Sudarsono. Dia mengungkapkan pihaknya selalu mengimbau sekolah untuk terus mengingatkan siswa agar tidak melakukan kegiatan negatif.
“Saya selalu mengingatkan sekolah untuk mengingatkan siswa agar tidak melakukan kegiatan negatif,” ujarnya.
Sedangkan tindakan lainnya seperti mengaktifkan kembali duta anti tawuran di sekolah, sehingga dalam hal ini siswa memahami pentingnya menjaga pergaulan dan dapat memilih kegiatan yang lebih aktif.
“Kita sudah punya duta anti tawuran di kalangan pelajar, mungkin bisa diaktifkan kembali. Biar siswa paham pentingnya membina hubungan sosial dan juga tahu bagaimana memilih kegiatan-kegiatan yang positif,” terangnya.
Asep menegaskan akan menegur siswa yang terbukti melakukan kegiatan geng motor atau tindakan lain yang merugikan banyak orang.
“Tentu disdik bekasi akan kita keluarkan teguran, tapi teguran regulasi bisa teguran pertama, kedua, dan ketiga. membimbing mereka dengan lebih baik,” katanya.
Selain itu, Asep berpendapat, dalam hal ini pihak sekolah harus lebih mengawasi siswanya. Jangan biarkan sekolah melewatkan ini.
“Biasanya kalau tidak terjadi mereka akan menganggap biasa saja, makanya kami ingatkan untuk waspada agar tidak terlewatkan,” pungkasnya. (red)