Jakarta , Intra62.com . Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia ( AWDI ) mengkritisi langsung jarang hadirnya Ketua DPR Puan Maharani dalam memimpin rapat di DPR dalam beberapa Rapat paripurna . Hal disampaikan sekretaris Jendral AWDI , Balham Wadja SH dalam diskusi ” Coffee break night di kantor DPP AWDI bertajuk “Optimalisasi fungsi DPR dalam pengawasan Manajemen Perkeliruan “(14/3/2023)
Diskusi ini adalah bentuk respon atas dinamika politik perkeliruan yang semakin tidak jelas menjelang pilpres 2024 . Dan juga melihat dan mencermati beberapa kali Puan Maharani tidak ikut hadir dalam Rapat paripurna DPR .
Seperti diketahui , Ketua DPR RI Puan Maharani kembali tidak menghadiri rapat paripurna di DPR pada hari ini, Selasa (14/3/2023). Itu artinya, sepanjang tahun 2023 ini, sudah berkali-kali Puan absen dari memimpin rapat di DPR.
Berdasarkan catatan redaksi intra62.com, sepanjang tahun 2023 ini, sudah ada 5 rapat paripurna yang digelar oleh DPR. Dalam kelima rapat paripurna tersebut, Puan tidak pernah memimpin ataupun menghadiri rapat. Puan selalu digantikan oleh pimpinan DPR lainnya.
Padahal, dalam beberapa rapat paripurna, Puan seharusnya membacakan pidato. Ketidakhadirannya pun membuat pimpinan DPR lain mewakilinya untuk membaca pidato tersebut.
Ketua DPR mesti tunjukkan kualitas.
Balham Wadja mengatakan, Puan seharusnya mampu menunjukkan kualitas dan kapasitasnya dalam forum rapat paripurnaa DPR karena memiliki latar belakang politisi, yakni dengan menciptakan dinamika politik di DPR yang sehat . Sejauh ini masih banyak perilaku petinggi DPR yang kurang responsif , kurang peka terhadap persoalan masyarakat .
Baca Juga ; DPR Dorong Sri Mulyani Mobilisasi Jajaranya Klarifikasi Harta
Banyak agenda rapat yang mestinya bisa diselesaikan dalam rapat paripurna tersebut. Yakni hasil uji kelayakan calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), dilanjutkan dengan pengambilan keputusan. Lalu, pendapat fraksi-fraksi terhadap RUU inisiatif Badan Legislasi DPR tentang Kesehatan, yang dilanjutkan dengan pengambilan keputusan menjadi RUU usulan DPR.
Pertanyaan akan berlanjut , apakah fungsi DPR masih ada di era Millenia ? . Kritik tajam banyak disampaikan oleh peserta diskusi yang penuh keakraban , rileks . Pertanyaan itu akan terjawab seiring dengan lahirnya tokoh – tokoh muda yang mampu membawa perubahan di DPR . Kita tahu bahwa roda parlemen tergantung pemimpinnya .( Red )