• Sun. Mar 16th, 2025

Surplus Neraca Perdagangan RI di 2023 diperkirakan Capai 38,5 Miliar AS

ByASD

Dec 21, 2022
Ilustrasi Neraca Pedagangan Indonesia
Intra62.com/Jakarta — Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan memproyeksikan Neraca perdagangan Indonesia surplus hingga 38,5 miliar dollar AS pada 2023 mendatang.
Hanya saja menurut dia, angka pertumbuhan neraca perdagangan Indonesia tersebut bergantung pada situasi yang dihadapi. “Tahun depan kami coba prediksi masih kemungkinan kita masih surplus neraca perdagangan hingga 38,5 miliar dollar AS.

Angka pertumbuhan ini akan bergantung pada situasi yang akan dihadapi, termasuk di negara tujuan ekspor,” kata Kasan saat saat memaparkan outlook perdagangan Indonesia 2023 di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: Operasi Cipta Aman Agung, Amankan Tanah Lot dan Himbau Prokes
Dengan surplus neraca perdagangan tersebut, kata dia, Kemendag akan menyasar pertumbuhan ekspor nonmigas mencapai 3,9 persen hingga 4,7 persen pada tahun depan. Sedangkan, ekspor migas diproyeksikan tumbuh sebesar 6,8 persen hingga 8,0 persen.
Guna merealisasikan hal itu, Kemendag memiliki beberapa strategi serta kebijakan. Di antaranya berupa program prioritas tahun depan seperti penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas.

Dalam memperkuat pasar dalam negeri, Kemendag akan memperkuat pasar rakyat yang terdiri dari menjaga stabilisasi harga bahan pokok, penguatan distribusi, dan pembinaan pelaku usaha, kemudian memberikan perlindungan konsumen dengan pengawasan kegiatan perdagangan dan edukasi konsumen, serta melakukan pengawasan pasar berjangka komoditi dan Sistem Resi Gudang.

Sedangkan, untuk meningkatkan ekspor nonmigas, Kasan bilang Kemendag berupaya memperkuat perundingan perdagangan internasional, memfasilitasi perdagangan luar negeri, promosi perdagangan dan pelatihan, serta pendampingan ekspor bagi Usaha Kecil Menengah.
Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Shinta Kamdani juga memproyeksikan neraca dagang RI surplus. Hal ini lantaran ada dorongan dari tingginya ekspor batubara dan Crude Palm Oil (CPO).

“Jadi kalau kita lihat output perdagangan itu dilihat secara global 2023 itu kan kenaikannya cuma 1 persen, itu global. Tapi Indonesia sendiri neraca dagangnya masih positif karena komoditas. Kita masih punya batubara, palm oil sawit itu kan masih tinggi ekspornya,” kata dia. (red)

Baca Artikel lainya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/