Jakarta, Intra62.com – PNBP mencapai Rp383,8 triliun, BUMN dan BLU jadi kontributor utama. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Layanan Umum (BLU) memberikan kontribusi terbesar untuk realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), yang menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencapai Rp383,8 triliun per 31 Agustus 2024.
Realisasi tersebut melebihi target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar Rp338 triliun dari Juli 2024.
Di Jakarta, Selasa, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono menyatakan bahwa peningkatan kinerja BUMN dan satker Badan Layanan Umum (BLU) adalah penyebab utama pencapaian ini.
baca juga : Sri Mulyani Ungkap Presiden Terpilih akan banyak PR di Kementerian Keuangan
Penerimaan sumber daya alam (SDA) migas sebesar Rp73,1 triliun dan SDA nonmigas sebesar Rp78,4 triliun masing-masing Selain itu, penurunan produksi alami sumur migas yang tinggi, yang disebabkan oleh penuaan fasilitas produksi migas utama, merupakan faktor tambahan.
Akibat moderasi harga batu bara, realisasi SDA nonmigas juga menurun sebesar 19,5 persen yoy. Ini menyebabkan royalti batu bara Sebaliknya, pendapatan BLU Pengelola Dana, terutama dari pungutan ekspor sawit, turun 14,3 persen yoy.
Pendapatan negara dari kekayaan negara dipisahkan (KND) meningkat 7,4 persen, mencapai Rp70,3 triliun. “Realisasi pertumbuhan KND sebesar 7,4 persen, kontributor utamanya berasal dari pembayaran dividen bank-bank Himbara untuk tahun buku 2023,” kata Tommy.
Realisasi PNBP tambahan mencapai Rp97,9 triliun, turun 10,4 persen tahunan karena penurunan pendapatan hasil tambah. Penurunan ini disebut sebagai hasil dari moderasi harga batu bara. Selain itu, karena pendapatan Kejaksaan dan Kominfo tidak berulang, penerimaan PNBP kementerian/lembaga (K/L) juga menurun.
Sementara itu, kata Tommy, hingga Agustus 2024, penerimaan pajak tercatat sebesar Rp1.196,54 triliun, atau 60,16 persen dari target APBN 2024.
Tommy juga menyatakan bahwa penerimaan bruto kelompok pajak memang mengalami penurunan.
(red/ratna)