Jakarta,Intra62.com. Sepertinya para pengguna WhatsApp harus tetap waspada karena modus penipuan telah membunuh banyak orang melalui aplikasi pesan.
Penipuan WhatsApp biasanya menggunakan file APK yang dikirim secara acak ke nomor HP orang lain. Tujuannya adalah agar penerima chat mengklik dan mendownload file, yang kemudian menginstal aplikasi berbahaya di HP-nya tanpa mereka sadari.
Pembobolan yang disebut sebagai phising mirip dengan penipuan yang dilakukan melalui email. Penipu internet berharap agar orang yang menerima email atau WhatsApp memberikan akses secara tidak sadar. Sehingga mereka dapat mengambil HP atau akun finansial mereka.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat beberapa modus penipuan online yang tersedia di WhatsApp tahun ini:
1.Modus Pelanggan
Akun Instagram yang terlibat dalam penipuan mengungkapkan obrolan Telegram dengan seseorang yang mengaku berasal dari J&T. Penipu mengirimkan lampiran bernama file apk dengan tulisan “LIHAT Foto Paket”.
Orang-orang yang mengunduh file tersebut akan kehilangan sejumlah data bank, termasuk uang yang akan diambil oleh para pelaku.
2. File untuk Undangan Pernikahan
Karena banyaknya pengguna WhatsApp yang mendapatkan, penipuan ini menjadi kontroversi. Orang yang tidak dikenal mengirimkan file apk kepada mereka, yang berisi undangan pernikahan.
Surat Undangan Pernikahan Digital adalah file atau aplikasi berukuran 6,6 MB. Penipu meminta korbannya untuk membuka file untuk memastikan apakah itu asli.
3.Surat Tilang palsu
Sebagian besar warganet juga menerima surat tilang palsu. Dalam chat terdapat file apk yang disebut “Surat Tilang-1.0 apk”.
AWAS! Hati-hati terhadap penipuan menggunakan modus kirim surat tilang WhatsApp seperti ini. Akun @MurtadhaOne1 berkicau, “Jangan sekali-kali mengklik/download file dengan ekstensi “.apk” dari orang tak dikenal di perangkat Anda.”
4.Catut menggunakan MyTelkomsel
Penipuan WhatsApp lainnya juga pernah menggunakan nama MyTelkomsel, aplikasi yang dimiliki operator Telkomsel.
Korban akan diperintahkan untuk mengklik file apk yang dikirimkan. Selanjutnya, mereka akan diminta untuk memberikan akses ke berbagai aplikasi, seperti SMS, foto, dan video, serta akses ke akun layanan fintech atau perbankan digital.
Pengumuman Bank Palsu
5. Pengumuman Bank
Membuat pengumuman yang seolah-olah berasal dari bank mengenai perubahan tarif transaksi . Dan transfer yang tidak masuk akal adalah bentuk penipuan lainnya.
Pengguna WhatsApp akan diberi tautan untuk mengisi formulir; menggunakan tautan ini, pelaku akan mengambil data mereka.
6. Undangan VCS
Modus lainnya adalah melakukan video call sex (VCS) dari nomor tidak dikenal. Mereka disebut akan memeras para korbannya.
Dihubungi beberapa waktu lalu, Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan modus ini memanfaatkan ketidaktahuan seseorang soal teknologi dan menjadikannya ancamannya. “Ini pada prinsipnya adalah pemerasan yang memanfaatkan ketidaktahuan atau keamanan seseorang tentang teknologi,” kata dia.
“Kalau ragu dan diperas, hubungi teman yang mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman yang tidak kita mengerti. Jangan main mengikuti ancaman saja,” paparnya.
7.Kode QR untuk membersihkan rekening
Quishing, atau penggabungan phishing dan kode QR, adalah teknik lain yang sering digunakan. Pelaku akan memancing korbannya untuk mengumpulkan data pribadi mereka.
Korban biasanya akan dibawa ke situs tertentu saat memindai kode QR. Situs tersebut juga dapat melacak daftar aplikasi hingga alamat peta korban dan menampilkan pesan teks biasa.
Pelaku memanfaatkan kemampuan ini untuk mengarahkan calon korbannya ke situs web palsu. Mereka membuat sulit bagi orang-orang untuk mengidentifikasi situs web mana yang akan mereka kunjungi sebelum mereka membuka browser.
Pelaku quishing akan?
Sebagaimana dilaporkan oleh Wired, pelaku quishing akan berusaha mengelabui seseorang . Untuk mengunduh sesuatu ke dalam perangkat, yang akan membahayakan perangkat korban.
Pada langkah berikutnya, para korban akan diminta untuk memberikan beberapa kredensial login. Pelaku quishing akan mengumpulkan data ini.
Karena kode QR dapat dibuat dengan mudah dan siapa saja, bahkan tanpa keterampilan khusus, kejahatan ini semakin masif.
Cara Mencegah Quishing
Namun, ada cara untuk menghindari kejahatan quishing. Yang paling penting adalah jangan percaya QR code yang dipasang di tempat umum . Atau diberikan kepada orang yang tidak jelas dari mana asalnya.
Karena penipu biasanya akan meningkatkan rasa urgensi dan kekhawatiran calon korban, Anda juga dapat mengenali kode QR untuk tujuan kejahatan. Sebagai contoh, masukkan pesan yang berbunyi, “Pindai kode QR ini untuk memverifikasi identitas Anda atau mencegah penghapusan akun Anda.”
Terakhir, jangan lupa untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor untuk setiap akun dan keluar dari perangkat yang tidak digunakan.

(red)