Demak, Intra62.com – Demak memiliki museum benda cagar budaya dan peninggalan sejarah bernama Museum Glagah Wangi di Jalan Sultan Fatah No 53, Kecamatan Demak.
Di museum terdapat benda-benda kuno yang merepresentasikan agama Islam, Hindu dan Buddha, dan juga kebudayaan Tiongkok di wilayah Kota Wali.
Sebagian dari benda-benda itu diyakini memberikan informasi tentang sejarah Kabupaten Demak atau kerajaan terdahulu bernama Kasultanan Bintoro Demak.
Salah satu benda yang diyakini peninggalan Kerajaan Demak yaitu serpihan piring yang konon katanya dipecahkan oleh Arya Panangsang, Raja Demak atau Sultan Demak V. Pada cerita saat itu Arya Penangsang, yang berkuasa dipertengahan abad ke-16, tengah berkonflik dengan Jaka Tingkir.
Terdapat juga wayang kulit yang diciptakan Sunan Kalijaga. Foto-foto dan lukisan para pemimpin Demak terdahulu juga terpampang di sana. Tampak maket Masjid Agung Demak lengkap dengan menaranya.
Peninggalan sebelum masa Kerajaan Demak atau masa Hindu-Buddha juga disimpan di sana. Di antaranya Arca Dewa Siwa, replika lambang Surya Majapahit, boneka Ganesha, bata kuno. Selain bebatuan, di museum juga terdapat saringan air yang terbuat dari batu. Fungsinya untuk menjernihkan air yang keruh pakai saringan tersebut.
Benda-benda Tiongkok kuno juga terpampang di museum itu, misalnya guci, piring bergambar naga, dan koin-koin dipercaya sejak zaman Dinasti Han.
Bangunan itu juga dijadikan Cagar Budaya, karena termasuk bangunan kuno dengan lantai gladag terbuat dari kayu jati tebal serta atap bangunan yang terbuat dari sirap.
Museum Glagah Wangi buka pada weekdays, biasanya mulai pagi sudah dibuka dan mulai tutup pada sekitar pukul 15.00 WIB.
(red)
Baca Juga : Kota Tersepi di Jawa Barat, Cocok Buat Kamu Yang Ngga Suka Keramaian