Medan ,Intra62.com -Piala Presiden menjadi Kebangkitan industri sepak bola nasional .turnamen pramusim sepak bola nasional Piala Presiden tetap sama, yaitu membangun industri sepak bola Indonesia yang canggih, sejak pertama kali diadakan tahun 2015.
Motivasi tetap ada untuk perhelatan keenam, yaitu Piala Presiden 2024. Biaya pelaksanaannya yang bersih dari APBN, APBD, dan dana BUMN adalah bukti salah satu upayanya.
Transparansi kemudian menjadi prioritas. Perusahaan terkemuka internasional PricewaterhouseCoopers (PWC) dipekerjakan untuk melakukan audit operasi.
Meskipun pembiayaan dan pertanggungjawaban menjadi prioritas utama, industri sepak bola kontemporer pasti tidak terbatas pada dua hal tersebut.
Menurut LaLiga Business School, sekolah bisnis yang berafiliasi dengan Liga Spanyol, ada tiga faktor yang harus mempengaruhi industri sepak bola: sepak bola itu sendiri, ekonomi, dan sosial.
Dalam pelaksanaannya, Piala Presiden mengarahkan “perahu”-nya ke arah itu juga. Sepak bola melibatkan pemberdayaan UMKM masyarakat, yang merupakan bagian dari perputaran ekonomi dan sosial.
Dalam hal olahraga, Piala 2024 ini diadakan untuk mempersiapkan tim untuk Liga 1 Indonesia 2024-2025. Selain itu, kompetisi tersebut meningkatkan kemampuan pemain muda dan staf tim nasional Indonesia.
Baca juga : Menpora : Presiden Jokowi Akan Hadiri Pembukaan Piala Presiden 2024 di Jalak Harupat
Dalam hal olahraga, Piala Presiden 2024 diadakan untuk mempersiapkan tim untuk Liga 1 Indonesia 2024-2025. Selain itu, kompetisi tersebut meningkatkan kemampuan pemain muda dan staf tim nasional Indonesia.
Piala Presiden juga memberi kesempatan untuk memperbaiki peraturan baru liga. Misalnya, ada aturan untuk Piala Presiden 2024 yang mewajibkan penggunaan delapan pemain asing, penurunan pemain timnas Indonesia dan U-22, dan penggunaan asisten wasit video (video assistant referee/VAR).
Di Liga 1 Indonesia dari tahun 2023–2024, VAR baru digunakan di Seri Kejuaraan daripada di babak reguler. ( redx)